MEXICO CITY, iNews.id – Gelombang panas yang melanda Meksiko memakan korban jiwa. Kementerian Kesehatan setempat pada Kamis (29/6/2023) mengungkapkan, setidaknya 100 orang telah meninggal selama dua pekan terakhir, seiring naiknya suhu yang mendekati 50 derajat Celsius di beberapa bagian negara itu.
Gelombang panas yang menerpa Meksiko selama tiga pekan pada bulan ini membuat jaringan energi di negara itu kewalahan memenuhi permintaan warga yang kian meningkat. Di beberapa daerah, pihak berwenang terpaksa menangguhkan kegiatan belajar mengajar di di sekolah-sekolah. Sementara itu, banyak penduduk yang kepanasan di rumah mereka.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Meksiko, lebih dari dua pertiga kematian terjadi pada pekan periode 18-24 Juni. Sementara sisanya terjadi pada minggu sebelumnya. Selama periode yang sama tahun lalu, hanya ada satu kematian terkait cuaca panas yang tercatat.
Hampir semua kematian dikaitkan dengan serangan panas (heat stroke). Hanya sedikit yang meninggal karena dehidrasi. Sekitar 64 persen kematian terjadi di Negara Bagian Nuevo Leon yang berbatasan dengan Texas, AS. Sebagian besar sisanya berada di Negara Bagian Tamaulipas dan Veracruz di pantai Teluk Meksiko.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu di negeri Amerika Latin itu mulai turun seiring masuknya musim hujan. Kendati demikian, beberapa kota di utara Meksiko masih mengalami suhu tinggi. Di Negara Bagian Sonora, suhu di Kota Aconchi mencapai 49 derajat Celsius pada Rabu (28/6/2023).