"Ada guncangan ekstrem yang tiba-tiba. Saya merasa seperti berjalan ke samping, bukan naik-turun, selama sekitar dua sampai tiga menit," kata dia, dikutip dari AFP.
"Ini (guncangan) sempat berhenti sebelum terjadi lagi. Saya merasa ada dua kali gelombang. Saya berusia 51 tahun dan tidak pernah mengalami hal seperti ini. Saya pikir rumah saya akan runtuh. Segala sesuatu di dalam rumah semua campur aduk," tambahnya.
Hokkaido masih diguncang gempa susulan salah satu yang terkuat bermagnitude 5,3 SR. Setelah itu ada puluhan gempa lagi yang juga dirasakan guncangannya hingga Kamis pagi waktu setempat.
Tidak ada peringatan tsunami pascagempa utama yang bertitik pusat di 62 kilometer sebelah tenggara ibu kota Sapporo itu.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, 4.000 Pasukan Bela Diri dikerahkan ke lokasi untuk mencari korban hilang. Sebanyak 20.000 lainnya diharapkan segera bergabung.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa," kata dia, saat pertemuan kabinet.
Juru Bicara Pemerintah yang juga Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, sejauh ini pihaknya mendapat laporan dua orang tewas dan 40 lainnya hilang. Korban tewas di antaranya pria 82 tahun yang jatuh dari tangga di rumahnya saat gempa. Selain itu 130 lainnya mengalami luka ringan.