Klaim berbeda dilontarkan pemerintah etnis Armenia dan Azerbaijan. Pemerintah etnis Armenia di Nagorno-Karabakh menyebut pasukannya berupaya menangkis serangan Azerbaijan, bukan memulai serangan.
Sedangkan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan militernya bersedia menghentikan serangan dengan syarat separatis Armenia terlebih dulu menyudahi perang.
"Kami siap berhenti bahkan hari ini," kata Aliyev dikutip dari Reuters, Senin (26/10/2020).
"Tapi, sayangnya, Armenia sangat melanggar gencatan senjata. Jika mereka tidak berhenti, kami akan melakukan yang terakhir dengan tujuan membebaskan semua wilayah pendudukan.
Konflik Nagorno-Karabakh telah berlangsung sejak tahun 1990-an, wilayah tersebut diakui secara internasional milik Azerbaijan akan tetapi dalam pemerintahannya dikuasai oleh separatis Armenia. Setidaknya lebih dari 30.000 orang jadi korban sepanjang konflik dua negara yang telah berlangsung hampir 30 tahun.