Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mengatakan AS siap untuk menyerang balik dengan keras dan tegas terhadap setiap serangan yang dilakukan Iran dan proksinya.
"Rezim di Teheran harus memahami bahwa setiap serangan oleh mereka atau proksinya atas identitas apa pun terhadap kepentingan atau warga AS akan dijawab dengan respons yang cepat dan tegas dari AS," kata Pompeo.
Iran sendiri mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa mereka menangguhkan beberapa komitmen dari perjanjian nuklir 2015 yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Iran memberi waktu 60 hari kepada pihak lain yang terlibat dalam perjanjian itu untuk memastikan kepentingannya dilindungi. Jika tidak, Iran akan melanjutkan pengayaan uranium pada tingkat yang lebih tinggi.
Iran menangguhkan beberapa kewajibannya dalam JCPOA dengan alasan AS melanggar perjanjian dengan menjatuhkan sanksi baru. Alasan lain karena pihak lain yang terlibat seperti Jerman, Prancis, Inggris, China dan Rusia gagal menyelesaikan situasi dengan memadai.
Iran sebelumnya meremehkan pengumuman Bolton soal pengerahan Kelompok Tempur Kapal Induk dan pesawat-pesawat pengebom AS ke dekat wilayah mereka. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Keyvan Khosravi mengatakan pengumuman Bolton seperti pertunjukan kedaluarsa.