Gina Haspel Resmi Dilantik sebagai Direktur Wanita CIA Pertama

Nathania Riris Michico
Gina Haspel bersama Presiden AS Donald Trump saat dilantik menjadi direktur CIA. (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Pejabat intelijen veteran, Gina Haspel, resmi dilantik menjadi direktur badan intelijen Central Intelligence Agency (CIA), Senin (21/5). Haspel menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai direktur CIA.

Haspel yang berusia 61 tahun merupakan seorang pakar intelijen Rusia dan banyak menjalankan misi rahasia CIA selama kariernya. Dia ditunjuk menggantikan Mike Pompeo, yang kini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Donald Trump.

Haspel dinyatakan sebagai Direktur CIA oleh Senat AS pekan lalu dengan memperoleh 54 suara, meski sebanyak 45 suara menolak hasil tersebut. Sejumlah anggota parlemen AS mempersoalkan keterlibatannya di masa lalu dalam praktik penyiksaan tersangka terorisme 11 September 2001 atau 9/11.

Dia dilantik oleh Wakil Presiden Mike Pence pada Senin (21/5) waktu setempat dan diperkenalkan ke publik dan media oleh Presiden Trump.

Saat dilantik, dia memuji para petugas perempuan pendahulunya dan mengungkapkan harapan agar dia dan timnya bisa menjadi panutan.

"Saya berdiri bahu-membahu dengan para pahlawan perempuan yang tidak pernah mendapat pengakuan publik, namun menjadi inspirasi bagi generasi baru setelah mereka. Saya tidak akan berdiri di depan Anda hari ini, jika bukan karena keberanian dan dedikasi luar biasa yang ditunjukkan generasi-generasi perempuan," kata Haspel dari markas CIA di Virginia, seperti dilaporkan AFP, Selasa (22/5/2018).

Dia mengatakan para tokoh agen intelijen perempuan sebelum dirinya, baik dalam peran besar maupun kecil telah menantang stereotip, mendobrak pembatas, dan membuka pintu bagi para perempuan lainnya untuk maju.

"Saya sangat berutang budi kepada mereka dan saya sangat bangga mengikuti jejak mereka dan melanjutkan warisan luar biasa mereka. Saya ingin tim kepemimpinan CIA saat ini menjadi panutan dan mentor bagi generasi perwira kami selanjutnya," tambahnya.

Dia juga sempay bergurau soal sidang pekerjaannya yang mengawasi penjara situs hitam rahasia di Thailand. Di sanalah tersangka Al Qaeda, Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim Al Nashiri, menjalani interogasi dengan teknik water-boarded, yakni kepalanya ditutup lalu disiram atau direndam di air.

Dalam sambutannya, Presiden Donald Trump memuji Haspel sebagai sosok spesial yang memenuhi syarat menjadi memimpin intelijen paling hebat di Bumi.

 "Musuh kita akan memperhatikan: Gina tangguh. Dia kuat. Dan ketika menyangkut mempertahankan Amerika, Gina tidak akan pernah mundur," kata Trump.

Gina sebelumnya berjanji kepada Senat AS tidak akan pernah lagi menggunakan teknik teknik water-boarded dalam menginterogasi tahanan.

Dia juga menolak bahwa metode yang digunakan CIA selama ini tak bermoral. Dalam suratnya kepada anggota parlemen, Haspel mengatakan kekerasan bukan satu-satunya cara yang harus dilakukan CIA.

Gina bergabung dengan CIA pada 1985 dan pernah menjabat di berbagai posisi di dunia, termasuk posisi di Kedutaan Besar AS di London, Inggris, hingga akhir 2000-an.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
6 jam lalu

Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!

Internasional
7 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
8 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
10 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
11 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal