Gorengan, Menu Buka Puasa yang Hangatkan Kebersamaan WNI di Korsel

Anton Suhartono
Gorengan menjadi menu favorit buka puasa para WNI di Korea Selatan (Foto: Dompet Dhuafa)

INCHEON, iNews.id - Di tengah keramaian Kota Incheon, Korea Selatan, kebersamaan dan kebersahajaan hadir saat Dai Ambassador Dompet Dhuafa ikut buka puasa bersama (bukber) para pekerja migran Indonesia (PMI).
 
Dalam momen bukber itu terjalin ikatan solidaritas erat, namun tetap mempertahankan kekhasan Tanah Air, yakni gorengan. Meski sudah lama tinggal di Korsel, gorengan tetap menjadi makanan favorit PMI untuk membatalkan puasa.
 
Keberadaan Dai Ambassador di Korsel Ustaz Ihya Ulumudin merupakan perwakilan spiritual dan budaya yang mengemban tugas memperkenalkan nilai-nilai Islam, Ziswaf, serta budaya Indonesia. Para dai berada di bawah Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa).
 
Dalam semangat kebersamaan dan solidaritas, mereka tak hanya menjadi pemimpin rohani, tapi juga sahabat sekaligus keluarga bagi para PMI yang jauh dari Tanah Air. Bukber menjadi momen yang ditunggu-tunggu, di mana batas-batas keberagaman budaya dan agama terlampaui oleh persaudaraan dan kebersamaan.
 
Gorengan telah lama menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia. Di Incheon, para PMI menjadikan gorengan sebagai menu favorit untuk berbuka puasa. Aneka gorengan seperti pastel, risoles, bakwan, lumpia, tempe, dan lainnya menjadi bintang dalam hidangan buka puasa. 
Rasa gurih, renyah, dan kenyang yang dihadirkan oleh gorengan tidak hanya memenuhi kebutuhan akan makanan, tapi juga menghadirkan kehangatan dan kenangan akan Tanah Air.
 
Kehadiran Ustaz Ihya Ulumudin sebagai Dai Ambassador Dompet Dhuafa dalam acara buka puasa bersama para PMI di Incheon menjadi puncak kegembiraan dan kedekatan. Dia tak hanya membawa pesan-pesan keagamaan yang penuh inspirasi, tapi juga menjadi penghubung antara Tanah Air dan Negeri Gingseng.
 
Dalam atmosfer kebersamaan yang hangat, cerita-cerita tentang Tanah Air disampaikan Ustaz Ihya, sambil menikmati kelezatan gorengan dan hidangan lainnya. Setiap gigitan menghadirkan kehangatan dan kebersamaan, menyatukan hati dalam rasa syukur dan kegembiraan.
 
Dalam berbuka puasa dengan kehangatan dan kelezatan gorengan, Ustaz Ihya tidak hanya merayakan kebersamaan dan solidaritas, tetapi juga memperkuat ikatan budaya dan spiritual antara Indonesia dan Korea Selatan. Di tengah perjalanan hidup yang jauh dari Tanah Air, momen ini membawa kehangatan dan kegembiraan. Memperkuat semangat dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan di Negeri Gingseng.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Indonesia Tak Punya Mekanisme Terima Pengungsi Gaza melalui Penerbangan Carter

Nasional
14 jam lalu

Puluhan Warga Gaza Dikabarkan Diterbangkan ke RI, Ini Respons Kemlu

Internasional
18 jam lalu

Dubes AS Mike Waltz Sebut Indonesia saat Bicara Pasukan Penjaga Perdamaian Gaza

Internasional
23 jam lalu

Bukan Hanya Afrika Selatan, Puluhan Warga Gaza Juga Diterbangkan secara Misterius ke Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal