Pada 1971, Gereja Katolik mengeluarkan dokumen yang mengakui perempuan-perempuan yang secara sukarela menyisihkan waktu untuk agama dan Tuhan.
Hayes mengaku tadinya tak pernah terpikir untuk menjadi perawan yang disucikan dan menikah dengan Yesus Kristus. Keinginan itu datang saat dia bertemu dengan penasehat spiritualnya.
"Dari sini, Tuhan menginginkan saya untuk menjalani hidup sebagai pasangan-Nya," kata Hayes.
Keputusan itu dia ambil pada 2013. Dua tahun kemudian dia menjalani upacara untuk menjadi perawan yang disucikan.
Saat mengikuti upacara pernikahan dengan Tuhan Yesus, dia harus berbaring di depan altar. Ini merupakan simbol keinginan menghadiahkan diri ke Tuhan dan menerima Tuhan yang disebut komitmen abadi.
Data yang dikumpulkan American Association of Consecrated Virgins (USACV) menyebut, Hayes merupakan satu dari 254 pengantin Yesus di AS. Mereka berasal dari beragam profesi, mulai dari perawat, psikolog, akuntan, pengusaha, hingga anggota pemadam kebakaran.
Menurut survei pada 2015, setidaknya ada sebanyak 4.000 perawan yang disucikan di seluruh dunia.
Vatikan menyatakan, ada peningkatan tajam untuk menjadi perawan yang disucikan di berbagai tempat di dunia. Lebih dari 1.200 di antaranya tinggal di Prancis dan Italia. Selebihnya berasal dari AS, Meksiko, Rumania, Polandia, Spanyol, Jerman, Argentina, dan beberapa negara lain.
Hayes mengaku, sebelum memutuskan untuk menjadi anggota ordo perawan yang disucikan, dia pernah menjalin hubungan asmara. Sayang dia merasakan kepuasaan batin.
"Saya kencan tapi tak serius. Saya kencan dengan orang baik-baik," katanya.