Sementara itu perusahaan farmasi Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, sebelumnya akan menyediakan 200 juta dosis pada 2021 dan 300 juta sisanta pada paruh pertama 2022.
“Kemitraan kami dengan pemerintah AS akan membawa ratusan juta dosis vaksin kami ke negara-negara termiskin seluruh dunia secepat mungkin,” kata CEO Pfizer, Albert Bourla.
Jumlah 500 juta dosis jauh di atas angka yang dijanjikan Biden melalui program Covax yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), yakni 80 juta.