Newsom menambahkan, waktu beberapa detik saja sangat berharga untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi. Jika prosedurnya diterapkan dia yakin jumlah korban akibat gempa bisa diminimalisasi.
"Peringatan yang disampaikan melalui sistem didasarkan pada program terkomputerisasi yang disebut ShakeAlert yang dioperasikan oleh Badan Survei Geologi AS (USGS) yang menganalisis data dari jaringan seismik di California, menghitung besaran awal, kemudian memperkirakan area mana yang akan terasa bergetar," bunyi pernyataan.
Aplikasi sudah diuji coba pekan ini sebelum diluncurkan dan berhasil memberikan peringatan saat dua gempa bumi melanda San Francisco dan California tengah, masing-masing bermagnitudo 4,5 dan 4,7.
Beberapa warga yang sudah mengunduk aplikasi ini mendapat peringatan dalam waktu rata-rata 2,1 detik untuk gempa pertama dan 1,6 detik pada gempa kedua.
Menurut Newsom sistem ini akan terus disempurnakan sehingga jeda antara waktu keluarnya peringatan dan guncangan yang dirasakan menjadi lebih lama, meskipun hanya beberapa detik.
Para pejabat juga memperingatkan kemungkinan peringatan menyala meskipun tidak terjadi gempa, namun kasus ini sangat jarang terjadi.
Para ahli gempa mengatakan, California berptensi besar diguncang gempa dahsyat Big One karena berdiri di atas patahan paling berbahaya yakni San Andreas.