Israel pun menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup dalam serangan itu.
Hamas kemudian membantah tuduhan menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup. Tuduhan Israel bahwa roket-roket ditembakkan dari permukiman padat penduduk hanya dalih militer Zionis sehingga mereka bisa mengincar perempuan dan anak-anak. Ini yang menjadi alasan komunitas internasional bahwa Israel melakukan praktik genosida.
Serangan terbaru Hamas ke wilayah Israel cukup mengejutkan karena kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza itu masih memiliki kemampuan militer yang kuat di tengah operasi militer Israel yang masif.
Selain itu serangan ini juga terjadi di tengah meredupnya harapan akan hasil positif dari perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 5 Mei 2024 telah menewaskan lebih dari 34.600 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Selain itu lebih dari 77.000 orang terluka.