Ini bermula dari keputusan Dewan Redaksi yang pada 26 Oktober lalu memutuskan untuk tidak mendukung kandidat presiden mana pun dalam Pilpres AS 2024.
Keputusan itu harus dibayar mahal LA Times. Ribuan pembaca membatalkan langganan serta anggota dewan redaksi mengundurkan diri.
Selain itu hampir 200 staf menandatangani surat terbuka kepada manajemen yang menuntut penjelasan. Mereka memprotes keputusan yang mendadak, menjelang pipres pada 5 November itu telah merusak kepercayaan para pembaca.
Tak ada penjelasan rinci saat Dewan Reaksi mengumumkan untuk mendukung satu pun kandidat. Namun setelah keputusan itu mengundang reakse keras, Patrick muncul dengan menjelaskan bahwa LA Times hanya ingin bersikap netral dalam pilpres kali ini.