Sementara itu fotografer Hossam mengatakan kepada surat kabar lokal, dia dan Salma sudah mendapat izin dari staf situs purbakala untuk pengambilan gambar di sekitar Piramida Djoser selama 15 menit.
Dia mengaku terkejut foto-fotonya mengundang kehebohan di Mesir seraya bersikeras tidak melakukan kesalahan apa pun dan hanya berusaha mencari nafkah. Hossem dibayar 1.000 LE atau sekitar Rp910.000 untuk pemotretan. Jika sejak awal tahu pemotretan tersebut menimbulkan kontroversi, dia akan menolaknya.
Foto-foto itu menjadi viral setelah diunggah Salma di akun Instagram-nya, menghidupkan kembali perdebatan sengit tentang perbedaan antara melanggar norma sosial dan melanggar hukum.
Seorang pengacara menuduh Salma telah mendistorsi peradaban dan menghina sejarah Firaun. Anggota parlemen Mesir juga mendesak agar Salma dihukum berat.
Di bawah sistem peradilan Mesir, siapa pun bisa menggugat orang lain. Namun keputusan ada di jaksa penuntut umum untuk menentukan apakah gugatan bisa dilanjutkan ke penuntutan resmi atau tidak.
Salma dan Hossam dibebaskan pada Selasa malam dengan membayar jaminan masing-masing 500 LE atau sekitar Rp500.000 sambil menunggu penyelidikan penuh.