"100 persen puas bahwa ini adalah kesalahan yang tidak disengaja, tanpa nada atau niat politik," katanya.
Pengumuman dalam bahasa Inggris dan Italia itu disampaikan sang pramugari saat pesawat mulai turun pada 10 Juni lalu. Pesawat terbang dari Bologna, Italia. Beberapa penumpang meluapkan kemarahan, meski pramugari sudah meminta maaf.
Peristiwa itu menjadi pemberitaan hangat media Israel melaporkan, termasuk mengutip beberapa tokoh Yahudi yang menyerukan boikot terhadap Ryanair.
Selain itu para netizen Israel berspekulasi penggunaan nama Palestina oleh pramugari adalah upaya untuk menggantikan Israel atau bertujuan menghapus negara Yahudi.