Setelah keberangkatan, ia terus berkeliaran di sekitar pesawat, berganti kursi, dan mencoba berbicara dengan penumpang lain yang mengabaikannya.
Dia juga makan dua kali selama setiap layanan makan. Ochigava tidak memiliki paspor atau visa untuk memasuki Amerika Serikat.
Petugas Bea dan Cukai melakukan pencarian di tasnya dan menemukan KTP Rusia dan Israel.
Ochigava mengaku paspornya hilang di pesawat. Namun, pengakuan itu diragukan.
Ochigava mengatakan kepada agen FBI bahwa ia memiliki gelar doktor dalam bidang ekonomi dan pemasaran dan bahwa ia terakhir bekerja sebagai ekonom di Rusia.
Dia mengatakan kepada pejabat bahwa mungkin saja dia memiliki tiket pesawat untuk datang ke Amerika Serikat, tetapi dia tidak yakin. Dia juga mengatakan bahwa ia tidak ingat bagaimana ia melewati keamanan di Kopenhagen dan tidak mau menjelaskan apa yang dia lakukan di kota Skandinavia tersebut.