Melansir dari Reuters, Kamis (20/11/2023), Pejabat Hizbullah Hashem Safieddine dalam pidatonya di hadapan ribuan pendukungnya, mengatakan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus berhati-hati.
“Respons terhadap kesalahan yang mungkin Anda lakukan dengan perlawanan kami akan sangat besar,” katanya.
Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak di perbatasan sejak konflik pecah pada 7 Oktober di Gaza, Palestina
Hizbullah menyebut dua prajuritnya tewas di Lebanon. Kelompok tersebut mengatakan mereka telah menyerang lima lokasi pada hari Rabu termasuk barak Israel di Zar'it dan sebuah posisi di seberang perbatasan dari daerah Ras Naqoura di Lebanon, dengan menggunakan peluru kendali dalam beberapa serangan.
Tentara Israel merespons tembakan yang ditembakkan ke pos militernya di wilayah Zar'it, dan juga merespons setelah militan menembakkan rudal anti-tank ke arah Kibbutz Manara dan Rosh HaNikra Israel di dekat perbatasan.
Pertempuran tersebut merupakan yang paling mematikan di perbatasan sejak Hizbullah dan Israel berperang pada tahun 2006.