Horthy tetap menjadi tokoh kontroversial di Hongaria modern. Sebagian orang memujinya karena berhasil mewujudkan kemerdekaan negara itu tak lama setelah Perang Dunia I. Dia juga dianggap berhasil dalam membangun negara di tengah peperangan.
Horthy berkuasa di Hongaria pada periode 1920 hingga 1944, menjalin aliansi dengan Adolf Hitler serta berpartisipasi dalam invasi Nazi ke Uni Soviet pada 1941.
Kedutaan Besar Israel di Budapest mengecam peringatan tersebut.
“Memuliakan seseorang yang perbuatannya membawa malapetaka terhadap rakyat Hongaria, khususnya pemeluk Yahudi yang mana sekitar 600.000 laki-laki, perempuan, dan anak-anak tidak bersalah dibunuh, tidak mendapat tempat di Hongaria modern,” bunyi pernyataan kedubes di X, sebelumnya bernama Twitter.
Museum Holocaust Yad Vashem Israel menyebutkan, Horthy menerapkan undang-undang anti-Yahudi. Pada awalnya dia menolak tuntutan Hitler untuk melakukan penyiksaan, memaksa orang Yahudi menggunakan identitas, menempatkan mereka di ghetto, dan mengirim ke kamp kematian. Namun pada 1944 dia tak kuasa menahan tekanan sehingga mengizinkan pendeportasian penduduk Yahudi di Hongaria.