Bunger menjelaskan, pihaknya berani mematok harga sedemikian murah karena semakin waktu beranjak, biaya operasional peluncuran akan terus berkurang. Hal ini disebabkan pengembangan teknologi roket yang semakin canggih, namun murah.
"Semua orang memprediksi bahwa (biaya peluncuran) akan turun. Hampir setiap pekan ada perusahaan peluncuran roket yang memiliki cara baru untuk sampai ke orbit dengan biaya lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik," ujarnya.
Selama perjalanan wisata luar angkasa ini, Orion Span menawarkan sensasi gravitasi nol di hotel, menyaksikan pemandangan menakjubkan kota tempat tinggal dari atas, ambil bagian dalam penelitian, serta melakukan live streaming dengan keluarga dan teman menggunakan jaringan internet berkecepatan tinggi.
Namun ternyata tak mudah bagi seseorang bisa mengikuti wisata ekstrem ini. Untuk bisa menjadi tamu, setiap peserta harus mengikuti pelatihan persiapan selama 3 bulan. Waktu tersebut sudah dipangkas dari yang seharusnya 24 bulan. Ini juga untuk menekan biaya.
Selain itu, Aurora Station akan memprioritaskan orang yang punya passion yang tinggi terhadap dunia ruang angkasa dan astronomi.
"Kami tidak menjual, 'hei, ayo ke pantai di luar angkasa'. Tapi kami menjual pengalaman menjadi seorang astronot," kata Bunger.
Pengumuman Orion Span yang akan meluncurkan hotel mewah di luar angkasa muncul di tengah kebangkitan industri ruang angkasa. Sebelumnya, perusahaan milik Elon Musk meluncurkan roket Falcon Heavy. Roket paling bertenaga dan canggih itu akan menjadi cikal bakal alat transportasi yang akan mengantarkan manusia ke Mars.