Namun tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti seberapa banyak orang yang mengalami kondisi ini. Untuk mengonfirmasi kasus infeksi ulang, para ilmuwan harus mencari perbedaan signifikan pada gen dari dua virus corona yang menyebabkan kedua infeksi tersebut.
Sebagian besar orang yang terinfeksi kembali mungkin tidak terdeteksi. Contoh kasus pria di Hong Kong yang tidak menunjukkan gejala pada infeksi kedua. Kasusnya baru diketahui secara kebetulan saat dia menjalani pemeriksaan di bandara.
"Ada banyak orang yang juga akan terpapar tanpa gejala, yang tidak akan pernah kita dengar," kata ahli imunologi di University of Washington, Marion Pepper.
Infeksi Covid-19 kedua bisa terjadi karena beberapa alasan, yakni infeksi awal terlalu ringan untuk menghasilkan respons kekebalan atau karena sistem kekebalan tubuh terganggu oleh kondisi kesehatan lain.
"Ada beberapa orang yang tidak mengembangkan respons kekebalan yang baik terhadap patogen tertentu," kata ahli imunologi Fakultas Kedokteran Icahn, Florian Krammer.
"Apa penyebabnya? Kami tidak yakin, tapi biasanya jarang," ujarnya, menambahkan.