Dia mengklaim, perusahaan-perusahaan China telah mengekspor alat tes virus corona ke beberapa negara di Eropa, Asia, dan Amerika Latin tanpa masalah. Tiongkok pun, menurut Ji Rong, berusaha membantu India melawan virus dengan tindakan nyata dan memastikan kualitas ekspor medisnya menjadi prioritas bagi produsen.
Wondfo Biotech dalam sebuah pernyataan menungklaim bahwa mereka selalu menjaga kualitas produk. Bahkan, peralatan yang mereka produksi telah divalidasi oleh Badan Riset Medis India pada saat mengeluarkan lisensi impor.
India memesan lebih dari 500.000 alat dari China untuk pengujian antibodi virus bulan ini sebagai cara untuk meningkatkan upaya tes cepat secara massal (rapid test). Tes antibodi yang diambil dari sampel darah tidak selalu menemukan hasil positif pada tahap awal pengujian, terutama ketika pemilik sampel itu sebenarnya telah terinfeksi virus tapi tidak memiliki gejala apa pun.
Sementara, sebagai perbandingan, tes swab standar bisa menentukan apakah seseorang terjangkit virus corona pada saat itu juga, meski tidak menunjukkan gejala.
Beberapa negara bagian India mengatakan, tes dengan menggunakan alat-alat dari China telah menghasilkan hasil yang bertentangan. Pejabat di Rajasthan mengatakan, kit asal China pada awalnya digunakan untuk menguji pasien yang sudah memiliki infeksi yang dikonfirmasi, tetapi beberapa hasil kembali negatif.
Menanggapi keluhan itu, Ji Rong berdalih, rapid test dengan alat-alat itu harus dilakukan secara profesional untuk menghasilkan hasil yang akurat.