PARIS, iNews.id - Emmanuel Macron berhasil mempertahankan jabatannya sebagai presiden Prancis setelah mengalahkan Marine Le Pen dalam pilpres putaran kedua, Minggu kemarin. Kemengan Macron ini bukan kejutan, mengingat dia diunggulkan dalam beberapa jajak pendapat.
Berdasarkan hasil penghitungan pada Minggu malam, perolehan suara Macron mencapai 58,8 persen. Perolehan itu melanjutkan sukses di putaran pertama pilpres di mana suaranya unggul 4,5 poin persentase dari Le Pen atau selisih 1,6 juta suara.
Salah satu kunci kemenangan Macron tampaknya berasal dari limpahan suara kandidat lain, Jean Luc Melenchon,yang tersingkir pada putaran pertama.
Pada satu kesempatan Melenchon meminta kepada para pendukungnya untuk mengalihkan suara kepada Macron, sebaliknya melarang seorang pun pemilihnya untuk mendukung Le Pen.
Kemenangan itu juga tampaknya buah dari strateginya pada 2017 di mana dia menempatkan diri sebagai sosok “progresif” liberal pro-Eropa melawan kelompok sayap kanan dan kiri 'populis nasionalis' yang mendukung Le Pen.