LONDON, iNews.id - Beredar berita palsu seputar vaksin Covid-19 di Inggris, mulai dari bisa mengubah DNA hingga mengandung daging babi dan sapi. Informasi itu menyebabkan warga pendatang dari Asia Selatan menolak untuk disuntik vaksin.
Pemimpin gerakan anti disinformasi Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris Harpreet Sood mengatakan, hal itu menjadi perhatian besar lembaganya. Para pejabat berupaya meluruskan banyaknya berita palsu tersebut.
Sood mengatakan, hambatan bahasa dan budaya berperan dalam menjelaskan informasi tersebut. Seorang dokter umum di West Midlands mengatakan, beberapa pasiennya dari Asia Selatan menolak vaksin corona.
Menurut Sood, pejabat pemerintah menjalin kerja sama dengan tokoh Asia Selatan yang berpengaruh, pemimpin komunitas, dan pemuka agama, guna membantu meluruskan kabar tersebut.
"Kita perlu menjelaskan dan membuat orang sadar bahwa tidak ada daging sapi dalam vaksin, tidak ada daging babi dalam vaksin. Fakta ini telah diterima dan didukung oleh semua pemimpin agama, dewan, serta komunitas agama," ujar Sood, dikutip dari BBC, Sabtu (16/1/2021).
Lembaganya juga meminta bantuan publik figur serta influencer untuk meluruskan informasi tersebut, agar masyarakat bisa saling mendukung.