STOCKHOLM, iNews.id - Lembaga independen asal Swedia yang meneliti anggaran militer internasional, Institut Penelitian untuk Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), merilis anggaran pertahanan negara-negara di dunia.
SIPRI menyebut, anggaran militer dunia pada 2017 merupakan yang tertinggi sejak Perang Dingin, yakni 1,739 triliun dolar AS.
Meski secara umum meningkat, lembaga itu menyoroti menurunnya anggaran militer Rusia pada 2017 untuk pertama kalinya sejak 1998. Pemicunya, perekonomian Rusia tertekan oleh sanksi yang diberlakukan Barat. Moskow terakhir memangkas anggaran militer pada 1998 juga terkait krisis ekonomi.
SIPRI melaporkan, pengeluaran militer Rusia pada 2017 mencapai 66,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp911 triliun, turun 20 persen dibandingkan dengan 2016. Padahal pada tahun lalu ketegangan antara Rusia dengan Barat meningkat.
"Modernisasi militer tetap menjadi prioritas Rusia, namun anggaran militer dibatasi terkait permasalahan ekonomi yang mendera negara itu sejak 2014," kata peneliti senior SIPRI, Siemon Wezeman, dikutip dari AFP, Rabu (2/5/2018).