Namun analis mengaitkannya dengan aksi kekerasan militer Israel yang menembaki demonstran Palestina di perbatasan Gaza dalam beberapa pekan terakhir. Sejauh ini warga Palestina yang tewas ditembak mencapai 35 orang dan ribuan lainnya luka.
Sementara itu pejabat menteri di pemerintahan Netanyahu menyayangkan keputusan artis berdarah Israel itu. Mereka menilai Portman telah termanipulasi oleh kampanye internasional untuk memboikot Israel atas sikapnya terhadap Palestina. Gerakan yang sudah ada sejak lama ini diberi nama Divestment and Sanctions (BDS). Sebelumnya, artis Selandia Baru Lorde juga membatalkan konsernya di Israel atas desakan dari aktivis pro-Palestina.
Namun Portman membantahnya. "Saya bukan bagian dari gerakan BDS dan bukan pendukungnya. Seperti banyak orang Israel dan Yahudi lainnya di dunia. Saya bisa kritis terhadap kepemimpinan di Israel tanpa perlu memboikot seluruh bangsa,” ujarnya.
"Israel dibentuk 70 tahun lalu sebagai surga bagi para pengungsi korban Holocaust. Namun penganiayaan terhadap mereka yang menderita akibat kekejaman saat ini, tidak sesuai dengan nilai-nilai Yahudi yang saya anut. Karena saya peduli dengan Israel, saya harus menentang kekerasan, korupsi, ketidaksetaraan, dan penyalahgunaan kekuasaan," katanya, menambahkan.
Pernyataan itu jelas ditujukan terhadap Netanyahu atas kebijakan terhadap warga Palestina serta kasus korupsi yang menderanya.