MINNEAPOLIS, iNews.id - Demonstrasi mengecam pembunuhan pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, sudah berlangsung sepekan lebih dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda mereda.
Di banyak kota, termasuk New York dan Washington DC, demonstrasi diwarnai bentrokan, perusakan, dan penjarahan. Kondisi ini memaksa otoritas setempat memberlakukan jam malam.
Kemarahan massa dipicu ketidakadilan yang diterapkan terhadap mendiang pria berusia 46 tahun itu. Selain tuntan terhadap polisi bernama Derek Chauvin dinilai masih rendah, yakni pembunuhan tingkat 3 dan pembunuhan disengaja, ada tiga polisi lain yang dalam rekaman video terlihat ikut membekuk Floyd, baru sebatas dipecat.
Istri mendiang Roxie Washington menuntut keadilan atas kematian sang suami.
Roxie menegaskan Floyd merupakan ayah yang baik dan tidak pantas tewas telungkup di trotoar akibat perlakuan brutal polisi.
Dia ingin empat petugas yang terlibat dalam kematian Floyd mendapat hukuman setimpal. Ini juga untuk mengobati kesedihan putrinya, Gianna, yang masih berusia 6 tahun.
"Gianna kehilangan sosok ayah. George Floyd tidak akan bisa melihat putrinya tumbuh dewasa. Saat kelulusan putrinya, dia tidak akan bisa mengantar anaknya," kata Roxie, dalam jumpa pers di Balai Kota Minneapolis, dikutip dari Reuters, Rabu (3/6/2020).
"George Floyd sangat mencintai putrinya. Saya berada di sini untuk putriku. Saya di sini untuk George karena saya menginginkan keadilan baginya, orang yang baik. Tidak peduli apa yang dipikirkan orang, dia adalah orang baik,” ujarnya, menambahkan.