Sri Lanka, negara tropis yang biasanya tidak pernah kekurangan pangan kini warganya mulai kelaparan.
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, sekitar 9 dari 10 keluarga di Sri Lanka melewatkan makan atau tidak makan sebagaimana mestinya.
Sedangkan tiga juta warga menerima bantuan kemanusiaan darurat. Para dokter telah menggunakan media sosial untuk mendapatkan persediaan peralatan dan obat-obatan yang penting.
Saat ini juga semakin banyak orang Sri Lanka yang mencari paspor untuk pergi ke luar negeri guna mencari pekerjaan.
Pekerja pemerintah juga telah diberikan hari libur ekstra selama tiga bulan guna memberi mereka waktu untuk menanam tanaman yang bisa menjadi makanan keluarga mereka.
Pemerintah Sri Lanka dikabarkan tengah meminta bantuan dari Lembaga Moneter Internasional (IMF) serta negara-negara tetangga. Bantuan diharap bisa membantu negara ini melewati krisis dan membawa kembali berbagai barang dan kebutuhan pokok untuk masyarakat.
Sri Lanka juga telah meminta lebih banyak bantuan dari China. Pemerintah lain seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia telah memberikan dukungan beberapa ratus juta dolar untuk negara tersebut.
Sedangkan untuk mengatasi masalah bahan bakar, PM Wickremesingh mengatakan kepada The Associated Press bahwa Sri Lanka tengah mempertimbangkan untuk membeli minyak yang lebih murah dari Rusia.
Itulah informasi singkat tentang krisis ekonomi yang tengah dialami Sri Lanka.