Laporan 27 halaman itu juga membahas program nuklir Iran dan merespons pengumuman pada Selasa lalu bahwa mereka mulai memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen.
Ini membawa Iran selangkah lebih dekat ke ambang batas 90 persen pengayaan uranium yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.
"Kami terus memantau, Iran saat ini tidak melakukan aktivitas pengembangan senjata nuklir utama yang diperlukan untuk memproduksi perangkat nuklir. Jika Teheran tidak mendapatkan keringanan sanksi, para pejabat mungkin mempertimbangkan opsi, mulai dari memperkaya uranium lebih lanjut hingga 60 persen hingga merancang dan membangun reaktor baru 40 megawatt," bunyi laporan.