"#NetanyahuFirsters yang sejak lama gelisah atas penetapan FTO IRGC sepenuhnya memahami konsekuensi bagi pasukan AS di kawasan itu," cuit Zarif, merujuk pada sekutu utama AS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, musuh utama Iran.
FTO merupakan singkatan Foreign Terrorist Organization atau Organisasi Teroris Asing.
"Faktanya, mereka berusaha menyeret AS ke dalam rawa atas namanya. @RealDonaldTrump seharusnya tahu lebih baik daripada tertipu oleh bencana AS lainnya," lanjut Zarif, seperti dikutip Al Jazeera.
Secara terpisah, komandan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, mengatakan pasukan AS yang ditempatkan di Timur Tengah akan kehilangan status kemudahan dan kedamaian yang saat ini dinikmati seandainya mereka meneruskan apa yang dia sebut sebagai "kebodohan".
Dia memperingatkan akan ada respons "timbal balik" dari Iran.
"Jika laporan terbukti benar bahwa pemerintah AS yang bodoh bermaksud menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris, maka IRGC juga akan menetapkan tentara AS sebagai kelompok (teroris) seperti ISIS di semua bagian dunia, khususnya Timur Tengah," kata Jafari.