TEHERAN, iNews.id - Jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengancam akan meratakan Tel Aviv dan Haifa di Israel dengan tanah jika Amerika Serikat (AS) berani menyerang negaranya. Ancaman ini disampaikan saat puncak peringatan 40 tahun Revolusi Islam Iran berlangsung pada Senin (11/2).
Tel Aviv dan Haifa merupakan dua kota terbesar Israel. Tel Aviv menjadi pusat basis militer rezim Zionis dan pernah menjadi ibu kota negara tersebut sebelum pindah ke Yerusalem atas pengakuan sepihak Amerika Serikat.
"Amerika Serikat tidak memiliki keberanian untuk menembakkan satu peluru pun kepada kami terlepas dari semua aset defensif dan militernya. Tetapi jika mereka menyerang kita, kita akan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah," kata Brigadir Jenderal Yadollah Javani, komandan senior IRGC, dilaporkan Reuters dari IRNA, Selasa (12/2/2019).
Para pemimpin politik dan militer top Iran secara teratur menyerukan penghancuran Israel. Bahkan, seorang jenderal senior Iran baru-baru ini mengklaim akan mengalahkan negara Yahudi itu dalam waktu tiga hari jika perang pecah.
Javani, deputi untuk biro politik IRGC, berbicara pada pertemuan umum yang menandai peringatan 40 tahun Revolusi Islam Iran. Revolusi yang terjadi pada 1979 itu menjadi akhir dari monarki Shah Mohammad Reza Pahlavi yang menjadi sekutu AS. Rezim Shah digulingkan kelompok Islam loyalis Ayatollah Ruhollah Khomeini.