WASHINGTON, iNews.id - Iran semakin gencar melakukan upaya diplomatik di kawasan terkait rencana pembalasan Israel. Militer Zionis mungkin saja menyerang fasilitas nukir dan minyak Iran sebagai pembalasan.
CNN, mengutip keterangan sumber pejabat Arab yang mengetahui proses diplomasi tersebut, melaporkan Iran dalam beberapa hari belakangan mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah negara Timur Tengah untuk mempersiapkan kemungkinan serangan pembalasan Israel.
Tujuan upaya diplomasi tersebut untuk menekan Israel agar mengurangi skala pembalasannya. Upaya diplomasi ini dilakukan Iran menyusul ketidakpastian apakah Amerika Serikat (AS) bisa meyakinkan Israel untuk tidak menyerang fasilitas nuklir dan minyaknya.
AS meningkatkan komunikasi dengan Israel mengenai rencana pembalasan terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu. Para pejabat AS menegaskan, mereka tidak ingin Israel mengincar fasilitas nuklir atau ladang minyak Iran.
Negara-negara Teluk, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Qatar, telah mengungkapkan kepada AS kekhawatiran mereka mengenai potensi serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran. Serangan itu bisa menimbulkan dampak ekonomi dan lingkungan yang negatif bagi seluruh kawasan.
Pemerintahan Biden juga sangat khawatir serangan balasan dapat berubah menjadi perang skala penuh yang juga melibatkan AS.
Sebagian besar ketakutan pengaruh AS terhadap Israel terus memudar selama setahun terakhir.
Sebelumnya Israel menolak seruan Presiden Biden untuk menerima proposal gencatan senjata di Gaza. Israel juga semakin mengabaikan seruan AS untuk lebih menahan diri di Lebanon.