GAZA, iNews.id - Kelompok-kelompok perlawanan Palestina, termasuk Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza, merespons serangan Iran ke Israel pada Minggu (14/4/2024). Mereka mendukung serangan ratusan drone dan rudal tersebut.
Hamas, dalam pernyataan pada Minggu kemarin, menilai serangan itu wajar dan pantas dilakukan Iran terhadap Israel. Serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas gempuran terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.
Kelompok lain, Jihad Islam, mendukung serangan Iran seraya mengutuk negara-negara yang mau menjadi perisai bagi Israel. Jihad Islam merupakan kelompok perlawanan di Gaza yang disebut-sebut memiliki kesamaan ideologi dengan Iran.
Komite Perlawanan Populer Rakyat Palestina (PRC) yang juga berbasis di Gaza menyatakan, serangan Iran ke Israel bisa memicu semangat perang para pejuang Palestina.
Disebutkan, serangan Iran ibarat paku terakhir untuk dipasang di peti mati Israel.
Banyak warga Palestina yakin, serangan Iran tersebut bukan benar-benar sebagai upaya membalas dendam, melainkan unjuk kekuatan agar Israel tak main-main. Bahkan ada yang menilai Iran terlebih dulu berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) dalam melancarkan serangan tersebut agar tak menimbulkan korban maupun kerusakan yang masif.
Ini bisa dilihat dari penerbangan drone-drone kamikaze Iran yang membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai ke wilayah Israel. Dengan demikian Israel punya lebih banyak waktu untuk mengantisipasinya.