Araghchi juga mendesak badan pengawas nuklir PBB IAEA untuk menolak tekanan politik dari pihak mana pun.
“Badan tersebut harus tetap independen,” katanya, menuduh negara-negara tertentu mencoba memanfaatkan IAEA untuk meningkatkan ketegangan dengan Iran.
Laporan IAEA baru-baru ini menunjukkan persediaan uranium Iran yang telah diperkaya mencapai kemurnian 60 persen telah meningkat hampir 50 persen atau 408,6 kg. Jumlah tersebut menurut IAEA mencukupi untuk membuat sembilan senjata nuklir jika terus diperkaya.
Araghchi juga telah bertemu dengan Dirjen IAEA Rafael Grossi di Kairo pada Senin pagi, namun belum ada keterangan rincian mengenai hasil pembicaraan tersebut.