Isu Lingkungan
Pemimpin Prancis itu melanjutkan upaya kolektif dalam menangani isu-isu lingkungan global sedang melambat, meskipun transformasi besar sedang berlangsung di seluruh dunia.
"Perubahan iklim tidak terkendali. Keanekaragaman hayati sedang runtuh," ujarnya.
Upaya yang akan dilakukan negara-negara, kata Macron, justru terbentur hambatan sinisme segelintir orang yang menolak untuk melakukannya.
Refleksi 80 Tahun PBB
Pidato Macron juga bernuansa reflektif, mengingat momentum 80 tahun berdirinya PBB. Macron mengingatkan tujuan awal pembentukan organisasi ini, yakni perdamaian dan pembangunan.
“Delapan dekade yang lalu, kita ingin mengabdi pada perdamaian dan pembangunan. Saatnya untuk mengevaluasi,” ucapnya.
Macron menekankan pentingnya PBB diperkuat agar mampu menghadapi tantangan dunia modern. Ia memperingatkan bahaya jika hubungan internasional didominasi pendekatan “survival of the fittest” atau hukum rimba.
“Itulah risiko utama zaman kita... risiko melihat survival of the fittest. Risiko melihat keegoisan segelintir orang menang,” katanya.
Di akhir pidato, Macron menegaskan visi untuk masa depan. Dia mengatakan generasi mendatang harus tetap memiliki “hak untuk bermimpi” di dunia yang damai dan adil.