Netanyahu bersama Dinas Keamanan Dalam Negeri Shin Bet serta Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya sudah menjamin keamanan bagi kelompok ekstrem Yahudi untuk masuk Masjid Al Aqsa.
Namun, pembatasan yang dilakukan kepolisian Zionis bertentangan dengan pernyataannya pemeritnah pada 5 Maret lalu yakni tak akan membatasi masuknya warga Palestina ke Masjid Al Aqsa selama Ramadhan.
Palestina menegaskan Yerusalem Timur adalah ibu kota masa depan negara merdeka. Namun Israel berupaya mengaburkan cita-cita itu, bahkan berupaya mengubah identitas kota itu dengan melakukan Yahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al Aqsa.