TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih berharap Israel bisa menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Meski pasukannya telah membantai belasan ribu warga Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober, dia yakin perdamaian dengan Saudi masih mungkin terwujud.
“Saya kira ini akan menjadi kenyataan. Saya kira kondisinya akan matang. Faktanya, setelah meraih kemenangan, saya kira mereka (rencana itu) akan menjadi lebih matang,” kata Netanyahu, kepada Fox News, dikutip Jumat (10/11/2023).
Dia mengklaim Israel tidak berminat untuk menduduki Jalur Gaza, meski kemungkinan akan menempatkan pasukan di dekat wilayah tersebut untuk mencegah serangan Hamas di masa depan.
“Kita harus menentukan pemerintahan, pemerintahan sipil yang akan ada di sana. Tetapi di masa mendatang, kita harus memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Jadi kita harus memiliki kekuatan yang kredibel, jika perlu, akan memasuki Gaza dan membunuh para pelakunya,” tuturnya.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) pada September lalu mengatakan negaranya dan dan Israel setiap hari mengalami perkembangan yang semakin dekat dengan normalisasi.
Meski demikian sejak perang 7 Oktober, Arab Saudi mengecam serangan brutal Israel ke Gaza. Pangeran MBS menegaskan Arab Saudi akan terus mendukung Palestina untuk mendapatkan hak-haknya yang sah.
Serangan brutal Israel ke Jalur Gaza menyebabkan 10.800 lebih warga Gaza meninggal serta lebih dari 25.000 lainnya luka. Selain itu lebih dari 1.400 orang masih tertimbun reruntuhan bangunan yang dibombardir pasukan Zionis. Sebagian besar dari korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.