Petugas medis di Gaza melaporkna, lima orang tewas, dua di antaranya adalah militan. Di kota pesisir Israel, Ashkelon, seorang warga sipil berusia 40 tahun tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan.
Kemudian diketahui jika pria itu adalah warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki yang tinggal di Israel. Dua puluh warga Israel terluka dalam pertumpahan darah terakhir.
Israel dan Hamas melakukan aksi serangan balasan secara teratur selama beberapa bulan terakhir. Hamas kerap meluncurkan roket sebagai tanggapan penembakan tentara Israel atas aksi protes mingguan di perbatasan, di mana Palestina menyerukan diakhirinya blokade, atau dari posisi Hamas.
Kekerasan terbaru ini, yang paling intens hingga saat ini, meletus setelah serangan Israel pada Minggu (11/11/2018). Menurut saksi, setelah diekspos di pos pemeriksaan militan, tim rahasia Israel membunuh seorang komandan Hamas dan melarikan diri dengan helikopter.
Tujuh pejuang Hamas dan seorang letnan kolonel Israel tewas dalam kekacauan itu. Dalam beberapa jam, militan Hamas kemudian meluncurkan roket sebagai jawaban.