GAZA, iNews.id - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Selasa (26/3/2024) ini melaporkan bahwa pasukan Israel memaksa evakuasi para staf dan pasien yang tersisa di Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis di Jalur Gaza Selatan. Tentara zionis kemudian memblokir pintu masuk ke fasilitas kesehatan tersebut.
Pada Minggu (24/3/2024) lalu, PRCS mengatakan kehilangan kontak dengan stafnya di Rumah Sakit al-Amal.
“Rumah Sakit al-Amal, di Khan Yunis, tidak dapat digunakan setelah pasukan pendudukan memaksa staf rumah sakit dan korban luka untuk dievakuasi dan menutup pintu masuknya dengan penghalang tanah,” ungkap PRCS lewat cuitan di platform X.
Lembaga itu mengatakan, sebanyak 27 karyawan, enam pasien, dan satu orang pendamping dievakuasi dari rumah sakit itu melalui koordinasi dengan Kantor Urusan Kemanusiaan PBB dan Komite Palang Merah Internasional.
Pada Sabtu (23/3/2024), PRCS menyatakan ada total 364 dokter, perawat, dan paramedis yang terbunuh di Gaza sejak dimulainya eskalasi konflik Israel-Palestina pada 7 Oktober 2023.
Pada Senin (25/3/2024), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas. Resolusi itu dicapai setelah Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara. Langkah itu memicu perselisihan Washington DC dengan sekutunya Israel.
Sebanyak 14 anggota Dewan Keamanan yang tersisa memberikan suara mendukung untuk resolusi yang diusulkan oleh 10 anggota terpilih dari badan PBB itu. Dalam resolusi itu, mereka juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.