“Kami dalam keadaan siaga tinggi,” tuturnya, menanggapi kejadian saat itu.
Dia justru menyalahkan kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam yang ingin memanfaatkan situasi.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu mengatakan, pihaknya mengizinkan umat Islam dengan jumlah yang sama tahun lalu untuk memasuki kompleks Masjid Al Aqsa.
Namun kebijakan itu bersifat dinamis sesuai dengan kondisi keamanan.
Warga Palestina dari Tepi Barat yang ingin masuk Masjid Al Aqsa akan menghadapi beberapa pembatasan. Hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan perempuan berusia 50 tahun ke atas yang diizinkan memasuki kompleks masjid.