Setelah berhasil menormalisasi hubungan diplomatik dengan dua negara Arab, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, Israel makin optimistis bisa menjalin kerja sama dengan lebih banyak negara di kawasan itu, termasuk Kerajaan Arab Saudi.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menjadi penengah pembicaraan normalisasi Israel dalam pidatonya mengatakan akan ada empat sampai lima negara Arab lain mengikuti langkah UEA dan Bahrain. Trump juga tak menutup kemungkinan akan berupaya melobi Arab mengenai usulan normalisasi.
Namun demikian, sejauh ini Kerajaan Arab Saudi masih mempertahankan sikapnya mendukung solusi konflik Israel-Palestina berdasarkan solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan 1967.
Arab Saudi dengan tegas menolak menormalisasi hubungan dengan Israel sebelum negara Palestina dinyatakan merdeka.