Abu Akleh ditembak dan dibunuh bulan lalu saat meliput operasi tentara Israel di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara sebuah penyelidikan Palestina mengatakan, seorang tentara Israel menembak mati Abu Akleh dan menyebutnya sebagai kejahatan perang. Sebaliknya, Israel telah membantah tuduhan itu dan menyebut korban bisa saja dibunuh oleh pria bersenjata Palestina.
Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, menolak mentah-mentah penyelidikan polisi atas kerusuhan di pemakamannya. Dia yakin polisi Israel justru pelakunya.
"Kami tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan Israel, semuanya jelas dari foto-foto itu. Polisi adalah agresornya. Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka," kata Anton seperti dilansir france24 dari AFP.
Abu Akleh juga memegang kewarganegaraan AS. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengkritik tindakan polisi Israel saat prosesi pemakaman.
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price mengatakan, AS sedang mencari informasi lebih lanjut tentang penyelidikan kasus pemakaman tersebut.
"Tentu saja, bagi kami, biasanya penyelidikan ini, temuannya dirilis ke publik," kata Price kepada wartawan di Washington.