TEL AVIV, iNews.id - Israel menentang program nuklir Arab Saudi untuk kepentingan sipil. Pernyataan itu disampaikan menteri energi Israel mengomentari pemberitaan surat kabar Amerika Serikat (AS) The New York Times.
Dalam pemberitaan yang terbit pada Maret itu disebutkan, Saudi memasukkan pengembangan program nuklir sipil sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel. Seperti diketahui, AS sedang berusaha memediasi normalisasi hubungan Saudi dengan Israel.
Menteri Energi Israel Katz menegaskan, negaranya seharusnya tak menyetujui itu sebagai syarat untuk memulihkan hubungan kedua negara. Saudi masuk dalam bidikan Israel sebagai negara Arab selanjutnya yang didekati.
"Secara alami, Israel tidak mendorong hal-hal seperti itu. Saya tidak mengira Israel harus menyetujui hal-hal seperti itu," kata Katz, dalam wawancara dengan Ynet TV.
Pejabat Israel pekan lalu mengatakan akan berkonsultasi dengan Washington DC mengenai kesepakatan Saudi dengan AS yang memengaruhi keamanan nasionalnya.
Israel khawatir dengan negara-negara di kawasan yang memiliki nuklir meski untuk kepentingan sipil, termasuk energi. Suatu saat nuklir sipil bisa dikembangkan untuk kepentingan militer, seperti dituduhkan terhadap Iran.
Negeri Yahudi tak menggunakan nuklir untuk energi, namun menyimpan senjata nuklir.