TEL AVIV, iNews.id - Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana terbaru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang hanya akan mencaplok Kota Gaza, bukan seluruh wilayah Jalur Gaza seperti yang sebelumnya disampaikan. Perubahan sasaran ini memicu spekulasi terkait arah strategi militer dan politik Israel di wilayah tersebut.
Kota Gaza terletak di bagian utara Jalur Gaza dan menjadi pusat pemerintahan wilayah kantong yang dikuasai Hamas.
Menurut laporan portal berita Amerika Serikat (AS) Axios, langkah ini menjadi bagian dari upaya militer Israel untuk mengalahkan Hamas dengan mengepung pasukan mereka di pusat kota, sambil mengevakuasi warga sipil ke kamp-kamp penampungan di luar zona pertempuran.
“Kabinet Politik-Keamanan menyetujui usulan Perdana Menteri untuk mengalahkan Hamas. Militer Israel akan bersiap mengambil alih Kota Gaza sambil memberi bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran,” ujar jurnalis Axios Barak Ravid, di media sosial X, mengutip seorang pejabat senior Israel.
Pejabat tersebut menambahkan, pengepungan terhadap militan Hamas di Kota Gaza akan diikuti serangan darat secara intensif. Evakuasi besar-besaran warga sipil Palestina ditargetkan dimulai pada 7 Oktober.
Menariknya, keputusan ini berbeda dengan pernyataan Netanyahu sehari sebelumnya kepada Fox News, yang menyebut Israel akan mencaplok seluruh Jalur Gaza.