Minoritas Bangkit Melawan Stigma
Mamdani, yang lahir di Uganda dari keluarga keturunan India dan dibesarkan di New York, telah lama dikenal sebagai aktivis sosial yang vokal memperjuangkan keadilan ekonomi dan hak-hak imigran. Latar belakangnya membuatnya menjadi target empuk bagi politik identitas yang kerap digunakan Partai Republik menjelang pemilu nasional.
Namun, serangan tersebut justru memperkuat dukungan bagi dirinya. Di media sosial, tagar #StandWithMamdani menjadi tren, dengan ribuan warga New York menyuarakan solidaritas melawan politik kebencian.
“Dia adalah cerminan dari kami, warga biasa yang ingin perubahan. Menyerangnya karena agama dan asalnya hanya membuktikan bahwa sistem lama takut pada kemajuan,” tulis salah satu pengguna X.
Perlawanan Baru di Panggung Politik Amerika
Meski menghadapi ancaman deportasi dan tekanan politik, Mamdani tetap tenang. Dalam pernyataannya, dia mengatakan akan terus fokus bekerja untuk seluruh warga New York tanpa memandang ras, agama, atau asal-usul.
“Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai seorang Muslim, tapi sebagai warga Amerika yang percaya pada keadilan dan kesetaraan,” ujar Mamdani, dalam pidato kemenangannya.
“Kita semua berhak merasa memiliki kota dan negara ini.”