Sementara penasihat kampanye Villavicencio, Patricio Zuquilanda, mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa sang capres sempat menerima ancaman pembunuhan sebelum penembakan itu. Korban dikatakan sudah melaporkan ancaman tersebut kepada pihak berwenang.
Pembunuhan Villavicencio terjadi 10 hari sebelum putaran pertama Pilpres Ekuador 2023.