“Sejak awal pandemi, kita memiliki sekitar seperempat dari populasi yang seperti itu," ujar Rupali Limaye, seorang ilmuwan perilaku dan sosial Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins, yang sedang mempelajari fenomena vaksinasi Covid-19, dikutip dari The Washington Post, Sabtu (12/6/2021).
Limaye melanjutkan, sangat beralasan jika pemerintah negara bagian memutar otak untuk menarik minat warganya mendapatkan vaksin.
"Masuk akal kita berada di tempat ini, di mana harus membujuk warga untuk mendapatkan vaksin," ujarnya.
Dia melihat kreativitas yang dilakukan negara bagian yang semakin menarik. Pejabat di New Jersey dan Washington DC menargetkan populasi lebih muda dengan menawarkan bir gratis.
“Bagi sebagian orang mungkin cukup untuk mengatakan, 'Anda bisa mendapat donat'. Bagi yang lain, mereka mungkin membutuhkan sesuatu yang lebih, seperti beasiswa kuliah. Bagi saya, ini cocok dengan prinsip umum tentang bagaimana kita harus fokus pada ilmu perilaku, menghadapi berbagai orang di mana mereka berada,” kata Limaye.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mendorong serangkaian insentif guna menarik minat lebih banyak warga mendapatkan vaksin menjelang 4 Juli, batas waktu yang ditetapkan Presiden untuk mencapai target 70 persen suntikan pada populasi orang dewasa.