MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf yang sangat langka. Bukan terkait perang atau masalah pribadinya, melainkan harga telur dan bahan pangan yang naik.
Permintaan maaf itu disampaikan Putin menjawab pertanyaan dari seorang warga dalam konferensi pers dan dialog tahunan yang digelar di Moskow, Kamis (14/12/2023). Seorang pensiunan bernama Irina Akopova mengeluhkan harga telur yang naik dalam tayangan melalui video.
Bukan hanya telur, harga dada dan sayap ayam yang melambung juga dikeluhkannya.
"Vladimir Vladimirovich (Putin), kasihanilah para pensiunan. Kami tidak mendapat jutaan dolar dari uang pensiun. Selesaikan ini, kami tidak punya siapa pun untuk dijadikan sandaran," kata Akopova, seperti dilaporkan kembali Reuters.
“Saya sangat berterima kasih kepada Anda, saya mengandalkan bantuan Anda," ujarnya, lagi.
Putin pun merespons.
“Saya meminta maaf atas hal ini, ini adalah kegagalan kerja pemerintah. Saya berjanji bahwa kondisi ini akan diperbaiki dalam waktu dekat,” kata Putin.
Sebelumnya Putin mengakui infasli tahun ini akan mendekati 8 persen. Pertanyaan Akopova itu mencerminkan kekhawatiran warga Rusia terkait lonjakan biaya hidup.
Pemerintah pekan ini menyatakan akan membebaskan bea masuk 1,2 miliar butir telur pada paruh pertama 2024 demi mengendalikan harga melonjak lebih dari 40 persen tahun ini.