OWO, iNews.id - Jejak pelaku penembakan brutal yang menewaskan 50 jemaat di gereja Nigeria masih misterius. Para analis menduga para pelaku berasa dari tempat lain di Afrika Barat.
Analis senior Afrika di perusahaan intelijen risiko Verisk Maplecroft, Eric Humphery-Smith, dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press mengatakan, serangan itu lebih bersifat terencana dibanding impulsif.
“Serangan itu tidak diragukan lagi bersifat teroris, dan skala serta kebrutalannya menunjukkan bahwa itu direncanakan dengan hati-hati daripada impulsif,” katanya.
Komisaris Polisi Negara Bagian Oyeyemi Oyediran mengatakan, pasukan keamanan termasuk militer sedang mengejar para penyerang. Sayangnya upaya itu sampai saat ini belum membuahkan hasil.
"Tetapi sayangnya, kami tidak dapat mengejar mereka," katanya.