Dia menjelaskan, ketika dipindai, Nusuk Card bakal menampilkan foto jemaah, barcode (kode batang) yang menyimpan semua data haji milik jemaah, informasi personal jemaah, termasuk nomor paspor, nomor entry point/border, asal jemaah, tanggal lahir, nomor kontak, serta data penting lainnya.
Nusuk juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Arab Saudi untuk mencegah masuknya jemaah haji ilegal selama pelaksanaan ibadah haji berlangsung. Berdasarkan ketentuan baru yang berlaku, hanya jemaah dengan Nusuk Card yang bisa memasuki tempat pelaksanaan puncak Haji 2024 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Kartu pintar ini juga dapat dipakai ketika memasuki lokasi-lokasi khusus untuk menikmati layanan, fasilitas dan situs-situs suci di Makkah dan Madinah pada musim haji.
Essam menjelaskan, jemaah diberikan kartu secara fisik dan digital. “Jadi bila hilang masih ada yang digitalnya,” ucapnya.