TEHERAN, iNews.id - Iran ragu Israel bisa menaati kesepakatan gencatan senjata setelah perang habis-habisan 12 hari. Oleh karena itu militer Iran dalam kondisi siaga penuh jika Israel melanggar kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) tersebut.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Abdolrahim Mousavi, dalam percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman, Minggu (29/6/2025), mengatakan pihaknya sepenuhnya ragu dengan komitmen Israel menaati gencatan senjata.
“Karena kami sepenuhnya meragukan musuh akan menaati komitmennya, termasuk gencatan senjata, kami siap untuk memberikan pembalasan yang keras jika agresi terjadi lagi," kata Mousavi, seperti dilaporkan Anadolu, Senin (30/6/2025).
Dia menegaskan, Israel dan AS melancarkan serangan saat pemerintahannya sedang melakukan perundingan nuklir tidak langsung dengan Washington. Dari sini jelas, kedua negara tidak bisa dipegang komitmen mereka.
“Kedua rezim telah menunjukkan bahwa mereka tidak mematuhi aturan dan norma internasional apa pun,” ujarnya.