"Dewan Keamanan Nasional telah membahas masalah ini dan mencapai kesimpulan bahwa penempatan Aegis Ashore di Akita dan Yamaghuci akan dibatalkan," kata Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, dilansir dari AFP, Kamis (25/5/2020).
"Saya meminta maaf sedalamnya atas hal ini," lanjutnya.
Kendati demikian, Kono menambahkan, pemerintah Jepang masih meminta supervisi dari Amerika Serikat sebagai sekutu dalam mengembangkan pertahanan anti-rudal di tengah ancaman rudal Pyongyang yang diklaim bisa mencapai daratan Jepang dalam waktu kurang dari 15 menit.
Kono meyakini sumber daya militer Jepang, terutama misil jarak jauh dan misil pencegat, yang dimiliki saat ini masih sanggup menghadang misil-misil Korut.
"Ada ancaman dari Korea Utara. Kami telah berbicara dengan Amerika Serikat tentang bagaimana meningkatkan kemampuan pertahanan rudal balistik kami atau kemampuan pertahanan rudal udara terintegrasi," ucapnya.