“Militer China dan Rusia menggelar patroli strategis udara bersama sesuai dengan rencana kerja sama militer tahunan mereka,” kata China dalam sebuah pernyataan terpisah.
Patroli udara diadakan saat para pemimpin Jepang, AS, Australia, dan India bertemu di Tokyo sebagai bagian dari aliansi Quad mereka. Matsuno menyebut patroli itu sebagai "unjuk kekuatan" dan dilakukan selama KTT sehingga dianggap meningkatkan tingkat provokasi."
"Pemerintah sangat menuntut China memainkan peran yang bertanggung jawab dalam menjaga perdamaian dan keamanan di masyarakat internasional," kata juru bicara pemerintah Jepang.
Sementara itu, anggota parlemen Jepang Masahisa Sato dan juga kepala divisi urusan luar negeri Partai Demokrat Liberal yang berkuasa mengatakan, China telah menunjukkan dirinya sebagai negara yang nakal.
"Kita harus menunjukkan sikap tegas berdasarkan hukum internasional terhadap unjuk kekuatan yang menyimpang seperti itu," kata Sato.